Beranda | Artikel
Sampai Kapan Ngaji?
Senin, 30 Maret 2009

Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan riwayat dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua golongan orang yang rakus dan tidak pernah merasa kenyang.  Seorang yang rakus ilmu sehingga tidak pernah merasa kenyang darinya. Demikian juga orang yang rakus dunia sehingga tidak pernah merasa kenyang darinya.” (HR.  al-Hakim dalam al-Mustadrak [1/92] Syaikh Ali berkata; di dalam sanadnya terdapat kelemahan, akan tetapi terdapat jalan-jalan riwayat lain serta hadits-hadits penguat yang mensahihkan dan menguatkannya, silakan lihat Misykat al-Mashabih [260] karya at-Tibrizi, al-‘Ilmu [141] karya Abu Khaitsamah yang keduanya diberi komentar  dan diteliti oleh Syaikhuna al-‘Allamah al-Albani, lihat al-Ilmu fadhluhu wa syarafuhu, hal. 77)

Nu’aim bin Hammad berkata; Aku mendengar Abdullah bin al-Mubarak -semoga Allah meridhainya- mengatakan -ketika itu banyak orang yang mencelanya karena terlalu sering menuntut ilmu hadits, mereka berkata kepadanya, “Sampai kapan kamu mau terus mendengar -hadits-?”. Maka beliau menjawab, “Sampai mati!”.

al-Hasan bin Manshur al-Jashash mengatakan; Aku pernah berkata kepada Ahmad bin Hanbal -semoga Allah meridhainya-,  “Sampai kapan seorang itu harus menulis/mencatat hadits?”. Maka beliau menjawab, “Sampai mati!”.

Abdullah bin Muhammad al-Baghawi berkata; Aku pernah mendengar Ahmad bin Hanbal -semoga Allah meridhainya- berkata, “Sesungguhnya aku hanya akan terus menuntut ilmu sampai masuk ke liang kubur.”

[lebih lengkap silakan baca al-Ilmu fadhlhu wa syarafuhu, hal.  77-78]


Artikel asli: http://abumushlih.com/sampai-kapan-ngaji.html/